B. Indonesia

Pertanyaan

tolong buatkan saya cerpen! makasih atas jawabannya.!

2 Jawaban

  • Judul: Sahabat Terbaik

    “Persahabatan bukan hanya hanyalah kata,
    yang ditulis pada sehelai kertas tak bermakna,
    tapi persahabatan merupakan sebuah ikatan suci,
    yang ditoreh diatas dua hati,
    ditulis bersama dengan tinta kasih sayang,
    dan suatu sementara akan dihapus bersama dengan tetesan darah dan barangkali nyawa”..

    ***
    “Key… sini dech cepetan, saya ada sesuatu buat kamu”, panggil Nayra suatu sore.
    “Iya, sebentar, sabar dikit kenapa sich?, kamu kan tau saya gak sanggup melihat”, jawab seorang gadis yang dipanggil Key dari balik pintu.

    Keynaya Wulandari, begitulah nama gadis tadi, walaupun lahir bersama dengan keterbatasan fisik, dia tidak pernah mengeluh, semangatnya menekuni bahtera motto hidup tak pernah padam. Lahir bersama dengan kondisi buta, tidak membuatnya berkecil hati, secara fisik matanya tidak sanggup melihat warna-warni dunia, tapi mata hatinya sanggup melihat jauh ke dalam kehidupan seseorang. Mempunyai hoby melukis sejak kecil, bersama dengan keterbatasannya, Key selalu mengasah bakatnya. Tak pernah sedikitpun dia menyerah.

    Duduk di bangku kelas XII di sebuah Sekolah Luar Biasa di kotanya, Keynaya tidak pernah absen capai peringkat dikelas, apalagi guru-gurunya termotivasi bersama dengan pembawaan pantang menyerah Key.

    Sejak baru berusia 3 tahun, Keynaya sudah bersahabat bersama dengan anak tetangganya yang bernama Nayra Amrita, Nayra anak seorang direktur bank swasta di kota mereka. Nayra cantik, pinter dan secara fisik Nayra nampak sempurna.

    ***
    Seperti sore ini, Nayra sudah nangkring di tempat tinggal Key. Dia berbincang-bincang bersama dengan Key, sambil menemani sahabatnya itu melukis.
    “Key, lukisan kamu bagus banget, nanti kamu ngadain pameran tunggal ya, biar seluruh orang tau bakat kamu”, kata Nayra terhubung pembicaraan.

    “Hah”, Key mendesah pelan selanjutnya terasa bicara, “Seandainya saya sanggup Nay, pasti sudah saya lakukan, tapi apa daya, saya ini gak sempurna, jika saya mendapat donor kornea, dan saya sanggup melihat, barangkali saya puas dan akan mengadakan pameran lukisan-lukisanku ini” ucap Keynaya bersama dengan kepedihan.

    “Suatu hari nanti Tuhan akan memberi tambahan anugrahnya kepadamu, sahabat, pasti akan ada yang mendonorkan korneanya untuk seorang anak sebaik kamu,” timpal Nayra akhirnya.
    Berbeda secara fisik, tidak pernah jadi kendala di dalam hubungan persahabatan antara Nayra dan Keynaya, kemana pun Nayra pergi, dia selalu mengajak Key, jikalau sekolah tentunya, sebab sekolah mereka berdua kan berbeda.

    Sedang asik-asiknya dua kawan akrab ini bersenda gurau, tiba-tiba saja Nayra mengeluh,
    “aduuh, kepala ku”
    “Kamu kenapa Nay, sakit??” bertanya Keynaya.
    “Oh, ngga saya gak apa-apa Key, Cuma sedikit pusing saja”, ucap Nayra sambil tersenyum.
    “Minum obat ya Nay, saya gak senang kamu kenapa-napa, nada berkata Key terdengar begitu khawatir.
    “aku ijin pulang pernah ya Key, senang minum obat” ujar Nayra sambil berpamitan pulang.

    Di kamarnya yang terkesan terlalu elegan, nuansa coklat mendominasi di tiap-tiap sudut ruangan, Nayra terduduk lemas di atas ranjangnya,

    “Ya Tuhan, berapa lama kembali usiaku di dunia ini?? Berapa lama kembali malaikatmu akan menjemputku untuk menghadapmu?” erang hati Nayra.
    Di vonis menderita leukimia sejak 7 bulan selanjutnya dan tidak akan berumur lama kembali sungguh

    — Bersambung —

  • Perpisahan Dengan Sahabat Ku

    Aku termenung di sekolah saat jam istirahat. Rina pun memanggilku dan berkata, “kamu kenapa vin? Kok kayak lagi sedih gitu sih?” tanya Rina.
    Dengan berat aku pun menjawab dengan hati yang sedih, “Aku akan pindah dari sekolah ini Rin, Ayahku mendapat tugas ke Kalimantan. Dan aku akan tinggal di sana” jawabku dengan sedih.
    Rina pun terkejut dengan apa yang aku ucapkan. Dan merasa tidak percaya. Rina pun berkata, “Apa!! Kapan kamu akan pindah ke Kalimantan?”
    Aku pun menjawab, “Lusa nanti Rin”

    Tak terasa, Air mataku dan Rina sudah membasahi pipi. Rina adalah sahabatku yang paling baik dan sekarang kami harus berpisah. Hari itu pun aku akan berangkat ke kalimantan bersama Ayah dan Ibuku. Aku sedih karena harus berpisah dengan Rina. Rina pun mengucapkan kata perpisahan dan memberiku sebuah foto kami berdua. Saat di mobil, aku kepikiran tentang Rina. Aku sangat sedih karena berpisah dengan sahabatku.

    Pada saat itu, ternyata kami sudah sampai di kalimantan. kami pun menempati sebuah rumah yang kecil tetapi bersih dan indah. Aku pun mengirim surat kepada Rina bahwa aku sudah sampai di Kalimantan. Aku pun mengantarkan surat itu ke kantor pos. Aku menunggu balasan dari Rina, dan ternyata sampai sekarang tidak ada jawaban sama sekali. Tiba-tiba ada telepon dari Ibu Rina dan mengatakan, “Hai Vina, Suratmu sudah terkirim di sini tetapi…”

    Vina pun sangat penasaran dan berkata, “Tetapi apa tante?”
    Ibu Rina pun menjawab dengan sangat sedih. “tetapi, Rina sudah meninggal. Rina meninggal karena kecelakaan sehabis dari rumahmu..”
    Aku pun sangat terkejut dan aku berkata, “Apaa!! Rina meninggal?”
    Tiba-tiba teleponnya mati mungkin karena Ibu nya Rina habis pulsa. Aku pun sangat sedih dan merasa sudah kehilangan teman sejatiku.

    Aku berkata dalam hati, “Rina, jaga baik-baik ya dirimu di alam sana.” Dan tiba-tiba ada sosok Rina di hadapanku. Dia pun tersenyum dan langsung menghilang.

    semoga membantu ya:)

Pertanyaan Lainnya