hal pokok dan kesimpulan tentang bencana banjir
B. Indonesia
siti806
Pertanyaan
hal pokok dan kesimpulan tentang bencana banjir
1 Jawaban
-
1. Jawaban Anonyme
Dengan banyaknya pengalaman menghadapi bencana banjir bertahun-tahun, di mana hal tersebut juga sudah terjadi pada zaman penjajahan Belanda yang ditandai dengan sudah dibangunnya Banjir Kanal Barat (BKB) dan adanya rencana pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT) oleh pemerintah Belanda, beberapa kesimpulan sebagai penyebabnya sudah terdeteksi. Sepertinya, semua penyebab banjir tersebut sudah diketahui, sehingga selama ini selalu menjadi fokus perhatian semua fphak untuk berusaha mengatasinya. Namun, di luar semua penyebab yang sepertinya sudah diketahui tersebut, masih tertinggal penyebab mendasar lain yang tidak bisa diabaikan perannya karena menjadi faktor penyulit dalam usaha mengatasi banjir. Sayangnya selama ini hal tersebut belum pernah tersentuh sebagai bagian penting dari upaya untuk mengatasi banjir. Dalam tulisan kami ini, untuk memberikan gambaran menyeluruh, secara singkat kami kemukakan “semua” penyebab banjir yang sudah kita ketahui bersama, untuk kemudian kami tambah lagi dengan adanya penyebab lain/baru yang selama ini belum pernah diperankan, padahal merupakan faktor penyulit penting yang ikut menentukan dalam usaha mengatasi banjir kota Jakarta, sehingga peranannya tidak bisa diabaikan, atau mungkin malah harus menjadi fokus perhatian utama juga. Penyebab banjir yang sudah diketahui. Sudah saling difahami bahwa bencana banjir Jakarta adalah akibat dari adanya banjir kiriman dari Bogor melalui 13 sungai yang membelahnya. Berlimpahnya air melalui 13 sungai tersebut juga sudah difahami, yaitu karena adanya penggundulan hutan yang terjadi di hulu sungai di wilayah Bogor di Selatan Jakarta. Belum selesainya pembangunan BKT karena sulitnya pembebasan tanah. Kondisi tersebut di atas diperparah oleh : 1)Terjadinya penyempitan profil sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) dikarenakan banyaknya gubug-gubug liar yang menjorok ke arah dalam profil sungai. 2) Belum tuntasnya pelebaran profil sungai dengan pembongkaran gubug-gubug liar di sepanjang DAS tersebut di atas. 3) Adanya pembuangan sampah sembarangan oleh penduduk yang tidak disiplin. 4) Terjadinya tambahan hujan lokal yang cukup deras. 5) Tertutupnya lobang-lobang/saluran-saluran drainage kota. 6) Sudah kurang sesuainya lagi demensi ukuran gorong-gorong dan atau saluran kota yang sudah tidak seimbang lagi dengan kebutuhan kota. 7) Ketidak sesuaian kemiringan saluran drainage kota dikarenakan sudah berubahnya secara tak terkendali kemiringan permukaan tanah Jkt. 8) Sebagian wilayah DKI Jakarta berada di bawah muka air laut. 9) Adanya tambahan pasang naik air laut maupun banjir ROB. Sudah bertahun-tahun Pemda DKI Jakarta berusaha mengatasi “semua” penyebab banjir tersebut di atas, namun usaha tersebut hasilnya belum pernah memuaskan kita semua karena banyaknya kendala yang belum bisa diatasi tuntas, terutamanya adalah menyangkut masalah biaya yang sangat terbatas.