Apakah mimpi bob Sadino
B. Indonesia
faizah87
Pertanyaan
Apakah mimpi bob Sadino
1 Jawaban
-
1. Jawaban Anonyme
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membewa 2 mercedes miliknya. salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di kemang, jakarta selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal di INDONESIA, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya karena ia ingin bekerja secara mandiri.
Ia mulai mengejar Mimpi tersebut dengan meyewakan mobil yang ia miliki dan ia sendirilah yang menjadi supirnya. Namun suatu saat ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobil tersebut rusak parah. Karena tak punya uang memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu, gaji dari pekerjaan tersebut hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang berat.
Suatu hari temannya menyarankan agar Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik, ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapatkan sebuah pelajaran, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia juga pasti bisa.
Sebagai seorang peternak, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam waktu satu setengah tahun, mereka memiliki banyak langganan, terutama dari orang asing, karena mereka bisa berbahasa inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan kemang, jakarta.
Tidak jarang mereka mendapatkan makian dari pelanggan, namun mereka tidak marah tapi memperbaiki layanan. Perubahan drastis terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak menjadi pemilik tunggal seupermarket kem chicks. Ia tetap berpenampilan sederhana.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengolah kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di INDONESIA. Karena itu ia juga menjalin hubungan kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa untuk sukses selalu diawali oleh kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang kita pikirkan, ia dan istrinya sering mendapat berbagai cobaan, baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan,komitmen,berani mencari dan menangkap peluang.
Keberhasilan Bob didapat karena ia langsung terjun kelapangan. Setelah jatuh bangun, Bob berhasil menguasai pasarnya. Bob menempatkan perusahaannnya seperti sebuah keluarga, semua anggota harus saling menghargai, tidak ada yang utama karena semua memiliki fungsi dan kekuatan.