Sejarah

Pertanyaan

Jelaskan berkembang sistem penamaan anak dalam keluarga Hindu di Bali yang berlaku secara turun temurun sejak masa pemerintahan Raja Anak Wungsu sampai saat ini.

1 Jawaban

  • Kelas: XI

    Mata Pelajaran: Sejarah:

    Materi Masa Hindu Buddha

    Kata Kunci: Sejarah Bali, Anak Wungsu

     

    Pembahasan:

     

    Anak Wungsu adalah raja Bali yang memerintah dari tahun 1049-1077. Beliau adalah Raja saudara dari Raja Ainrlangga yang pada masa itu memerintah pulau Jawa di Kerajaan Kahuripan. Keduanya merupakan anak dari raja Udayana, yang menikah dengan puteri Jawa, Mahendradatta.

     

    Sistem penamaan orang Bali dipengaruhi oleh agama Hindu, yang merupakan agama mayoritas suku Bali. Agama Hindu ini masuk salah satunya melalui pengaruh dari Jawa, yang mana pengaruh ini cukup kuat pada masa pemerintahan raja Udayana dan raja Anak Wungsu. Sehingga, ada yang menduga bahwa sistem penamaan ini bermula dari masa raja Udayana dan Anak Wungsu, namun ada pula yang berpendapat bahwa sejarah penambahan nama depan tersebut mulai dari abad ke-14 pada masa pemerintahan raja Gelgel Dalem Ketut Kresna Kepakisan yang dinobatkan Maha Patih Gajah Mada untuk memerintah Bali yang sebagai wilayah taklukan kerajaan Majapahit

     

    Secara sederhana sistem penamaan orang Bali tersebut adalah sebagai berikut:

     

    Kasta Brahmana

     

    Merupakan para pemuka agama, dan pemimpin dalam acara keagamaan atau ritual. Untuk anak lali-laki kasta Brahmana, nama diawali dengan “Ida Bagus”, sementara untuk anak perempuan diawali dengan “Ida Ayu”

     

    Kasta Ksatria

     

    Merupakan para bangsawan, raja dan pemimpin perang. Untuk anak lali-laki kasta Ksatria, nama diawali dengan “Anak Agung”, “Agung”, “Ngurah”, “Dewa” atau “Cokorda” (khusus untuk anak raja), sementara untuk anak perempuan juga diawali dengan “Anak Agung” atau “Agung” dan “Dewi”.

     

    Kasta Wesia

     

    Merupakan para seniman, pedagang dan perajin. Untuk anak lali-laki kasta Wesia, nama diawali dengan “Gusti” atau “Dewa”, sementara untuk anak perempuan diawali dengan “Desi”atau “Kadek”.

     

    Kasta Sudra

     

    Merupakan kasta yang terdiri dari para petani, buruh dan pengiring istana. Untuk anak kasta Sudra, tidak terdapat awalan khusus, namun langsung menggunakan awalan urutan anak yaitu”Wayan, Putu”, dan “Gede” untuk anak pertama, “Made”, “Kadek”, “Nengah” untuk anak kedua, “Nyoman”, “Komang” untuk untuk anak ketiga dan “Ketut” untuk anak keempat. Untuk anak kelima dan seterusnya, kembali lagi menggunakan awalan anak pertama.

     

                                                                                                                                                                 

     

Pertanyaan Lainnya