bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu,ditambahkan dengan unsur yang sesuai,dan di kurangi dengan unsur yang tidak sesuai, BI=BM + X-Y. Jelaskan dan sertak
Pertanyaan
Jelaskan dan sertakan beberapa contoh!
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Kelas: X
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Materi: Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Kata Kunci: Bahasa Melayu, Kata Arkaik
Pembahasan:
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, ditambahkan dengan unsur yang sesuai, dan dikurangi dengan unsur yang tidak sesuai, BI = BM + X - Y.
Penambahan unsur (X) ini misalnya adalah kata serapan dari bahasa asing (Sansekerta, Belanda) dan bahasa Daerah (Jawa, Sunda dan sebagainya)
Pengurangan unsur (Y) ini misalnya adalah kata-kata arkaik yang tidak lagi digunakan di bahasa Indonesia.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
Asal dari Bahasa Melayu
Bahasa Melayu sebagai pendahulu bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar (lingua franca) perdagangan, antara pedagang dari suku yang berbeda di Nusantara. Penggunaan ini berlangsung sejak masa kerajan Sriwijaya, yang bebasis di Sumatera bagian selatan, dan berjaya antara abad ke 7 hingga 11 Masehi.
Pada masa Sriwijaya ini, bahasa Melayu menyerab banyak kata serapan dari bahasa Sansekerta, sebagai pengaruh dari kebudayaan India dan agama Hindu dan Buddha yang dominan pada masa ini. Bahasa Melayu juga menyerap kata-kata dari bahasa daeran di
Pada masa kesultanan Malaka, yang berdiri pada 1400 hingga 1511, penggunaan bahasa Melayu meningkat, sebagai bahasa perdagangan dan bahasa pengantar dalam penyebaran agama Islam. Pada masa ini, kata serapan dari bahasa Arab masuk ke dalam bahasa Melayu.
Setelah datangnya penjajah Eropa, bahasa Melayu menyerap kata serapan dari bahasa Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris.
Penambahan unsur
Seperti disebutkan diatas, Bahasa Melayu mengalami penyerapan dari bahasa lain dalam sejarahnya. Faktor penting yang membedakan antara Bahasa Melayu di Malaysia dan di Indonesia adalah kadar dari kata serapan tersebut.
Bahasa Melayu di Indonesia yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia menyerap kata-kata dalam jumlah lebih besar dari bahasa Sansekerta, karena pusat kebudayaan masa Hindu-Buddha pada masa itu ada di wilayah Indonesia, yaitu di Sumatera.
Karena Indonesia dahulu merupakan wilayah jajahan Belanda, bahasa Indonesia meneyrap banyak kosakata bahasa Belanda, sementara Malaysia lebih banyak menyerap bahasa Inggris. Contohnya adalah bahasa Indonesia menggunakan kata “polisi” (dari “politie” dalam Bahasa Belanda), sementara bahasa Melayu di Malaysia menggunakan kata “polis” (dari “police” dalam Bahasa Inggris).
Bahasa Indonesia juga lebih banyak menyerap kata-kata dari bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Minang, Sunda, Batak dan sebagainya.
Pengurangan unsur
Bahasa Indonesia bila dibandingkan dengan bahasa Melayu terlihat mengalami berbagai pengurangan unsur-unsur, terutama dalam kata-kata dianggap usang atau kata-kata arkaik. Kata-kata ini jarang digunakan, namun masih banyak digunakan oleh pengguna bahasa Melayu di Malaysia, atau ditemui dalam cerita hikayat.
Contoh kata-kata arkaik ini adalah rasuah (korupsi), takzim (hormat), menjana (mengumpulkan), bilamana (ketika) dan sebagainya.